Seringkali kita mendengar istilah taubat diucapkan oleh banyak orang, terutama di media sosial. Padahal belum tentu yang mengucapkan atau membacanya paham secara tepatapa pengertian taubat itu?
Apakah taubat itu sekedar ucapan memohon ampunan kepada Allah semata? Apakah meminta maaf kepada Allah saja sudah cukup tanpa melibatkan siapa saja pihak yang juga harus dimintai maaf secara langsung.
Itulah pentingnya menyimak khutbah tentang taubat. Penjelasan sang khatib dalam menerangkan apa itu taubat akan memberikan materi gamblang terkait apa itu taubat yang sebenarnya.
Definisi Taubat

Pengertian taubat dapat dibedakan menjadi dua yaitu secara bahasa dan istilah. Taubat berasal dari kata dasar berbahasa arab “tawwaba” yang berarti kembali. Maksudnya, taubat berarti tindakan kembali dari kesalahan atau dosa kepada kebaikan dan jalan yang diridhoi oleh Allah SWT.
Taubat berarti kembali kepada Allah. Meliputi kembali melakukan segala perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya, kembali memperbaiki akhlak yang kurang baik kepada sesama, hingga kembali menjadi seorang insan yang bermartabat dalam agama.
Adapun secara istilah, taubat berarti melepaskan perbuatan dosa yang pernah dilakukan karena merasa takut kepada Allah. Taubat sangat identik dengan hidayah karena ia melipatkan kesadaran manusia itu sendiri, tidak karena paksaan dari sesama manusia atau dilakukan untuk sementara saja.
Hakikat Taubat

Sangat penting untuk mengetahui pengertian taubat hingga ke hakikatnya, jangan sampai kita merasa sudah bertaubat padahal ada beberapa unsur yang belum terpenuhi untuk taubat yang sempurna. Sebagaimana disinggung tadi, taubat bukan sekedar permohonan ampun semata.
Taubat sesuai yang ditulis hasana id berarti tekad meninggalkan perbuatan dosa selamanya. Tekad yang kuat untuk memulai kehidupan baru dengan pribadi baru yang berbeda dari sebelumnya. Sebaliknya, menjadi seorang muslim yang lebih rajin beribadah dan mendekatkan diri kepada sang Maha Pencipta.
Jadi, sekedar meninggalkan dosa saja itu tidak cukup. Tekad meninggalkan segala kesalahan di masa lalu juga harus dibarengi dengan meningkatnya pendekatan diri kepada Allah baik melalui shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, membaca wirid, dan mempelajari ajaran-ajaran Islam lebih dekat.
Hakikat taubat tidak hanya dalam lisan, melainkan juga hati dan pikiran. Inilah yang membedakan taubat dengan ucapan biasa. Sesuatu yang tertanam sejak dalam hati akan menjadikan seseorang berupaya untuk konsisten melakukan perbuatan tersebut, bukan hanya melakukannya beberapa minggu kemudian kembali melakukan dosa lagi.
Jika upaya untuk konsisten ini berhasil dilakukan dalam beberapa bulan, Insyaallah menjadi orang baik tidak akan lagi terasa sebagai beban yang harus ditepati melainkan kebiasaan yang membuat seseorang tidak tenang saat tidak melakukannya. Tentu semua umat muslim ini menjadi seperti ini, bukan?
Taubat adalah sikap yang berhubungan antara manusia dan Allah semata. Dalam arti, taubat pada dasarnya sangat privat dan justru kurang baik jika diumbar di depan banyak orang. Ketika seorang tanpa tujuan jelas mengumbar taubat mereka di depan banyak orang, maka hilanglah nilai taubat tersebut.
Taubat adalah anugerah terindah dari Allah kepada hambaNya yang terpilih. Banyak sekali orang muslim yang hingga ajal menjemput tidak mendapatkan hidayah dari Allah untuk bertaubat. Dengan demikian, mereka menghabiskan seluruh sisa hidup dengan maksiat yang belum terampuni.
Semua orang pasti pernah melakukan dosa dan kesalahan karena manusia memang tempatnya salah. Namun jika anda membaca tulisan ini dan tergugah untuk bertaubat, segeralah melakukannya sebelum terlambat. Tidak pernah ada kata terlambat untuk bertaubat selama nafas masih berhembus.