Membahas Seputar Rindik, Alat Musik Tradisional Bali yang Ekstotik

 

Bali menjadi salah satu pulau di Indonesia yang namanya sudah dikenal di seluruh penjuru dunia. Beberapa orang mengingat Indonesia lantara pulau yang berjuluk “Dewata” ini. Bali tak pernah sepi dari kunjungan wisatawan yang ingin mengenal budayanya atau sekadar berlibur saja. Bali memang sangat kaya akan budaya, salah satunya rindik.

Apa Itu Rindik?

  1. Mengenal Lebih Jauh tentang Rindik

Bagi yang sudah mengenal gambang dalam gamelan Jawa pasti tidak akan sulit untuk membayangkan rindik. Rindik adalah alat musik tradisional Bali yang terbuat dari potongan bambu pilihan dan disusun dengan interval tertentu. Secara garis besar, rindik berbentuk mirip dengan gamang, yang membedakan adalah jenis potongan yang digunakan.

Gamang menggunakan potongan logam, sementara alat musik Bali ini menggunakan bambu. Potongan bambu yang digunakan pada rindik berjumlah 11 hingga 13 potong. Setiap potongan ini memiliki ukuran yang berbeda dan menghasilkan suara berbeda pula. Ukuran yang paling besar diletakkan di sebelah kiri, disusul dengan potongan lain yang lebih kecil.

  1. Fungsi Alat Musik Rindik

Dahulu, penggunaan rindik diperuntukkan sebagai hiburan rakyat yang mengiringi pertunjukan tari Joged Bumbung. Seiring dengan perkembangan jaman, fungsi dari rindik pun ikut berevolusi. Kini alat musik ini digunakan sebagai pengiring musik pernikahan atau festival budaya.

Jaman yang kian hari kian canggih ini menuntut semua orang harus beradaptasi agar bisa bertahan, rindik pun demikian. Untuk mempertahankan eksistensinya, rindik terus berkembang mengikuti perubahan jaman. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga rindik tetap lestari adalah dengan mempelajarinya.